TEKNIK PENGOBATAN PENYAKIT IKAN LELE DAN AIR TAWAR

PENGOBATAN IKAN BERSPEKTRUM "BOM NUKLIR"

 
"TIGA SEKAWAN BOM NUKLIR"

Pengobatan pada ikan yang sakit tidak akan berarti jika tidak dilakukan dengan analisa yang tepat. Penggunaan obat-obatan kimia dan herbal pun tidak akan bisa menyembuhkan penyakit ikan karena tidak tepatnya antibiotik (kimia/alami) yang digunakan. 

Berikut langkah-langkah yang tepat dalam mengobati ikan lele dan ikan air tawar lainnya :
1. Lihat tanda-tanda fisik dan tingkah laku ikan seperti apa?
2. Diagnosis penyakit ikan disebabkan oleh mikroorganisme patogen apa?
3. Diagnosis penyakit ikan premier dan sekunder.
4. Penyebaran penyakit dapat ditularkan melalui apa?
5. Tentukan obat kimia atau herbal yang dapat membasmi mikroorganisme patogen penyebab penyakit.
6. Tentukan obat kimia atau herbal yang dapat membasmi penyebaran penyakit.
7. Lakukan tindakan pemulihan ikan.

Berikut tanda-tanda fisik dan tingkah laku ikan serta diagnosis penyakit ikan (Afrianto dan Liviawaty, 1992) :
a. Kelainan pada tulang belakang ikan, scoliosis atau lordosis.
Diagnosis : Keturunan, Myxosoma cerebralis, infeksi bakteri atau virus, kekurangan vitamin
b. Kelainan pada rahang atas atau bawah.
Diagnosis : Myxosoma cerebralis, kelainan kelenjar thyroid
c. Rontok sirip.
Diagnosis : Infeksi bakteri Flexibacter sp., parasit Costin sp., sifat air terlalu basa, parasit Gyrodactylus sp.
d. Perut gelembung (dropsy).
Diagnosis : Bacterial hemmorrhagic septicaemia (BHS), Viral hemmorrhagic septicaemia.
e. Ikan menjadi kurus.
Diagnosis : Tuberculosis, penyakit cacing, penyakit Octomitus sp.
f. Sisik kasar.
Diagnosis : Infeksi bakteri, air terlalu asam.
g. Mata menonjol.
Diagnosis : Tuberculosis, infeksi cacing, infeksi virus.
h. Mata masuk ke dalam.
Diagnosis : Infeksi bakteri, infeksi Trypanoplasma (Cryptobia).
i. Serabut seperti kapas pada kulit.
Diagnosis : Penyakit jamur Saprolegnia sp.
j. Pendarahan (hemmorhage).
Diagnosis : Sengatan Argulus sp., infeksi bakteri, infeksi Trichodina sp., gigitan lintah.
k. Kulit terasa kasar dan bintik hitam.
Diagnosis : Ichthyosporidium
l. Insang pucat (anemia)
Diagnosis : Infeksi bakteri, infeksi virus.
m. Insang rontok.
Diagnosis : Bakteri Flexibacter sp., Myxobacteria, parasit Dactylogyrus sp.
n. Bintik-bintik putih kemerahan pada insang.
Diagnosis : Myxobalus sp.
o. Frekuensi pernafasan bertambah.
Diagnosis : Myxobacteria sp., Flexibacter sp., Parasit Dactylogyrus sp.
p. Bintik-bintik putih pada kulit.
Diagnosis : Ichthyopthirius sp.
q. Luka pada daging.
Diagnosis : Ichthyosporidium, Tuberculosis, Bacterial septicaemia, Flexibacter columnaris.
r. Bintil berwarna putih pada hati, limpa, jantung dan otak.
Diagnosis : Ichthyosporidium.
s. Bintil bernarna putih pada hati dan jantung.
Diagnosis : Sporozoasis, Tuberculosis.
t. Hati berwarna coklat kekuning-kuningan.
Diagnosis : Infeksi bakteri.
u. Pendarahan dan bengkak pada anus.
Diagnosis : Infeksi bakteri, infeksi virus, Octomitus.
v. Pembengkakan dan pendarahan pada gelembung renang.
Diagnosis : Infeksi bakteri.
w. Tonjolan seperti bunga kol pada rahang.
Diagnosis : Infeksi virus.
x. Tonjolan kecil di daerah sirip.
Diagnosis : Infeksi virus.
y. Tutup insang selalu terbuka.
Diagnosis : Myxobacteria, Columnaris, parasit Dactylogyrus sp.

Diagnosis penyakit ikan primer dan sekunder
Penentuan penyebab penyakit primer sangat penting dilakukan untuk menentukan sumber utama penyebab penyakit pada ikan. Pengobatan akan sia-sia jika tidak menemukan penyebab utama. Misalkan tanda-tanda fisik ikan berjamur, maka umumnya yang dilakukan adalah pembasmian penyebab penyakit tersebut (jamur), padahal bisa jadi jamur tersebut tumbuh akibat adanya luka atau borok yang disebabkan oleh bakteri (penyebab primer).

Penyebaran atau Penularan Penyakit Ikan
Setelah diagnosis penyakit selesai dilakukan, maka perlu juga memperhitungkan penyebaran penyakit agar setelah pengobatan ikan dapat sembuh total karena penyebaran penyakit sudah dihentikan. Tanpa memperhitungkan penyebaran penyakit maka ikan akan sembuh dan sakit kembali karena mikroorganisme patogen penyebab penyakit dapat juga hidup di luar tubuh ikan.
Sistem pengobatan "BOM NUKLIR" sudah pernah dibahas dalam beberapa grup diskusi untuk membasmi habis seluruh mikroorganisme patogen sehingga pengobatan pun dapat berlangsung cepat, dan tuntas.
Secara garis besar, cara penyebaran dan penularan penyakit antara lain dapat : melalui air, melalui ikan, melalui pakan, melalui kontak langsung, kontruksi wadah budidaya, melalui peralatan, melalui hama.
 
Menentukan Pengobatan yang Tepat
Pengobatan harus TUNTAS ! Membasmi penyebab utama penyakit (primer) dan penyebab penyakit ikutan (sekunder) serta potensi penyebaran penyakit mutlak dilakukan.
Jika penyebabnya bakteri maka berikan antibiotik yang dapat membasmi bakteri dan cegah penyebarannya dengan sterilisasi penyebab penyebaran atau penularan penyakit ikan.
Penggunaan antibiotik (kimia atau alami) harus mempelajari secara detail apakah antibiotik tersebut mampu membunuh penyebab penyakit pada ikan? Khususnya jika ingin menggunakan antibiotik alami (herbal).
Misalnya : hasil diagnosis penyakit bintik putih disebabkan oleh parasit Ichtyopthirius m. lalu diberikan obat herbal selada yang bisa membasmi bakteri Aeromonas h. tentu saja ikan tidak akan sembuh karena penggunaan obat herbal yang kurang tepat. Belum lagi penyebaran atau penularan penyakit tidak dihentikan maka penyakit akan hidup berpindah-pindah dari satu ikan ke ikan lainnya bahkan bisa mencapai ke seluruh ikan.

Lakukan Pemulihan Ikan yang Sembuh
Ikan yang baru sembuh tentu saja memiliki daya tahan tubuh yang rendah, perawatan khusus perlu diberikan dengan pemberian feed additive (imbuhan pakan) berupa probiotik, herbal, vitamin, dan pakan yang sesuai nutrisi dan kebutuhan ikan.

Teknik Pengobatan Ikan dengan "BOM NUKLIR"
Istilah bom nuklir digunakan agar pembudidaya dapat memahami efek dan daya basmi penyakit ikan  menyeluruh baik pada tubuh ikan yang disebabkan oleh penyakit premier, sekunder maupun potensi penyebaran penyakit.

Langkah-langkah pengobatan ikan sebagai berikut :
1. Pemberian Pupuk Organik Kolam (specific bacteria) bertujuan untuk memberikan kesegaran pada air kolam serta memperbaiki kualitas air setelah proses pergantian air dilakukan. Tindakan ini dilakukan sebagai langkah pertama jika ikan mengalami gejala awal penyakit seperti menggantung, nafsu makan turun, dan kualitas air buruk (cara pembuatan ada di label kemasan ProHerbal Plus MB : Untuk menghijaukan air kolam).

2. Pemberian ProHerbal Plus MB : Probiotik Perikanan (specific bacteria with herbal) merupakan obat herbal berspektrum luas dengan manfaat sebagai berikut : mencegah dan mengobati penyakit akibat serangan bakteri Aeromonas (borok atau cacar kulit), mencegah dan mengobati penyakit akibat parasit cacing Trichodina (bintik putih atau white spot, kumis buntung), mencegah dan mengobati penyakit akibat parasit Ichtyopthyrius multifiliis (ekor putih, kumis buntung), meningkatkan kekebalan tubuh (immunostimulan) dan mengatasi stress, melengkapi kebutuhan vitamin A, C, mineral, serta enzim-enzim. Agar daya kerja maksimal dapat dicapai maka penggunaan antibiotik kimia secara bersamaan dapat dilakukan. Sinergi antibiotik kimia dan antibiotik alami (herbal) akan memberikan efek ganda pada proses pembasmian mikroorganisme patogen serta menjadi antibiotik gabungang berspektrum "bom nuklir". Pemberian dilakukan melalui pakan agar kualitas air dapat dijaga dan ekosistem probiotik juga dapat terjaga. Sedangkan penyiraman ke air kolam pun juga bisa dilakukan karena produk tersebut mengandung herbal yang dapat membasmi mikroorganisme patogen di air namum tidak akan membunuh bakteri positif (probiotik) pada ekosistem air kolam.

3. Desinfeksi atau sterilisasi air merupakan tindakan terakhir bila efek pemberian Pupuk Organik Kolam masih dirasa kurang. Dengan aplikasi sterilisasi air ZERO MICRO WATER MB maka ekosistem probiotik (bakteri positif) juga akan musnah dan perlu ditumbuhkan kembali dengan pemberian POK. Desinfeksi ini berdaya ledak tinggi karena mikroorganisme patogen seperti virus, bakteri, jamur, parasit, kutu, serta tumbuhan pengganggu lainnya akan musnah, dan akhirnya kolam pun steril.
Sementara pengobatan dengan antibiotik berpektrum "bom nuklir" tetap dilanjutkan sesuai petunjuk yang diberikan.

4. Selama masa pengobatan dan penyembuhan maka diperlukan asupan vitamin C atau multivitamin agar proses penyembuhan berlangsung cepat dan sistem organ tubuh dapat kembali bekerja sesuai fungsinya. Pemberian vitamin juga berfungsi untuk menanggulangi stress berat akibat sakit yang diderita, proses pengobatan seperti pergantian air, karantina atau perendaman ikan, perubahan ekosistem air, dan hal-hal lainnya.

Selamat mengobati ikan, LEBIH CEPAT - LEBIH BAIK
Salam Sukses,
Apoteker Maju Bersama Poultry Shop

Temukan obat herbal lainnya di Artikel Obat Herbal Ikan.
Diskusi Pengobatan Ikan di Facebook : 
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=629810350409773&set=a.629809820409826.1073741828.206350232755789&type=1&relevant_count=1
Belajar Bersama - Maju Bersama !
www.majubersamaps.com

*** Anda dapat mengutip artikel ini dan mencantumkan sumber link : 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...