Bibit Lele Sangkurian merupakan salah satu bibit unggul yang memiliki karakteristik khusus, tingkat konsumsi pakan yang lebih rendah, membuat pembudidaya ikan ikan lele sangkuriang lebih untung. Banyak cara yang dapat digunakan untuk budidaya ikan lele sangkuriang, beberapa pelopor obat-obatan dan probiotik pun berlomba-lomba memperkenalkan cara budidaya lele, sepertik :
Teknik GUBA, Teknik NASA, Teknik Minaraya, dan Teknik BOSTER.
Teknik GUBA, Teknik NASA, Teknik Minaraya, dan Teknik BOSTER.
Berbagai teknik yang diperkenalkan tersebut tentu saja untuk meningkatkan potensi keuntungan bagi peternak lele karena ikan lebih sehat, panen lebih cepat dan lebih hemat pakan.
Namun, berdasarkan pengamatan saya masing-masing teknik tersebut memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing, untuk itu pengaplikasian berbagai macam teknik pun perlu dilakukan untuk saling melengkapi. Mau mencoba?
Kami menyediakan Bibit Lele Sangkuriang
Ukuran 3 - 5 : Harga CALL
Ukuran 3 - 5 : Harga CALL
Ukuran 4 - 6 : Harga CALL
Ukuran 5 - 7 : Harga CALL
Cara Pemesanan Barang dapat dilakukan melalui SMS, Email, dan Facebook.
1. Kirim Pesan : Jumlah Barang, Jenis Barang, Wilayah (Kota/Kab.)
2. Tunggu Balasan SMS Informasi Harga dan Biaya Pengiriman
3. Lakukan Pembayaran dan Konfirmasi segera Pembayaran :
Jumlah Dana, Bank, Nama Barang, Alamat Lengkap
4. Kami akan segera memproses penerimaan dana dan mengirimkan barang secepatnya
1. Kirim Pesan : Jumlah Barang, Jenis Barang, Wilayah (Kota/Kab.)
2. Tunggu Balasan SMS Informasi Harga dan Biaya Pengiriman
3. Lakukan Pembayaran dan Konfirmasi segera Pembayaran :
Jumlah Dana, Bank, Nama Barang, Alamat Lengkap
4. Kami akan segera memproses penerimaan dana dan mengirimkan barang secepatnya
Melayani Pengiriman Buku Peternakan ke seluruh Nusantara :Pulau Sumatra Nanggroe Aceh
Darussalam NAD Daerah Istimewa Ibu Kota Banda Aceh Sumatera Utara
Sumut Medan Sumatera Barat Sumbar Padang Bengkulu Bengkulu Riau
Pekan Baru Kepulauan Riau Kepri Tanjung Pinang Jambi Jambi Sumatera
Selatan Sumsel Palembang Lampung Bandar Lampung Kepulauan Bangka
Belitung Babel Pangkal Pinang Pulau Jawa DKI Jakarta Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta Jakarta Jawa Barat Jabar Bandung Banten Serang Jawa
Tengah Jateng Semarang DI Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta Jawa Timur Jatim Surabaya Pulau Kalimantan Kalimantan
Barat Kalbar Pontianak Kalimantan Tengah Kalteng Palangkaraya
Kalimantan Selatan Kalsel Banjarmasin Kalimantan Timur Kaltim
Samarinda Nusa Tenggara Bali Denpasar Nusa Tenggara Barat Mataram
Nusa Tenggara Timur Kupang Pulau Sulawesi Sulawesi Barat Sulbar Mamuju
Sulawesi Utara Sulut Manado Sulawesi Tengah Sulteng Palu Sulawesi
Selatan Sulsel Makasar Sulawesi Tenggara Sultra Kendari Gorontalo
Gorontalo Kepulauan Maluku dan Pulau Papua Maluku Ambon Maluku Utara
Ternate Papua Barat Sorong Papua Daerah Khusus Jayapura Papua Barat
Daerah Khusus Manokwari
Petunjuk Awal Pengisian Air dan Bibit
Untuk mendapatkan lele yang berkualitas dan hasil yang memuaskan maka kondisi kolam harus disesuaikan dengan habitat yang disukai lele.
Langkah Pertama
Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan kain atau sikat untuk menghilangkan bau lem atau zat kimia yang dapat mematikan bibit ikan. Setelah itu kolam dikeringkan selam satu hari, barulah kolam diisi dengan air setinggi 30 cm. Kedalaman tersebut sangat ideal bagi bibit yang sewaktu-waktu bergerak kepermukaan air. Air yang telah diisi dibiarkan selama seminggu
Langkah Kedua
Disiapkan bibit sebanyak 2.000 ekor ukuran 3 - 5 cm. Untuk ukuran kolam 3x4x1m. Pemakaian bibit sebaiknya ukuran yang telah memakan pelet butiran (F 999), hal ini untuk mempermudah dalam pemeliharaan dan pemberiaan makan, agar tidak terjadi banyak kematian . Bibit yang baru dibeli (baru tiba) jangan langsung dimasukan ke dalam kolam tetapi dimasukan kedalam ember kemudian ditambahkan air kolam sedikit demi sedikit, penambahan air tersebut dilakukan hingga 3 kali. Agar bibit lele dapat beradaptasi dengan suhu air di dalam kolam.
Perawatan Lele dalam Kolam Terpal
Perawatan lele di kolam terpal pada umumnya tidak berbeda dengan perawatan di kolam lainnya. Beberapa perawatan lele yang perlu diperhatikan dalam kolam terpal adalah sebagai berikut :
- Penambahan air dan Pergantian airBila air dalam kolam terpal berkurang karena proses penguapan maka tambahkan air hingga kembali pada posisi normal. Penambahan air dilakukan dari tinggi air 30 cm hingga menjadi 80 cm. secara bertahap setiap bulannya (dalam sebulan air perlu ditambah 15 - 20 cm). Pergantian air dilakukan saat air mulai tampak kotor (hal ini ditandai dengan ikan mulai menggantung). Pegantian air sampai umur 2 bulan biasanya dilakukan 2 kali. Kemudian di bulan ketiga dilakukan 2 minggu sekali (hal ini dilakukan karena pada bulan ketiga pemberian makan semakin banyak dan populasi ikan semakin padat). Pergantian air dengan cara membuka saluran pengeluaran (paralon) hingga air tinggal sedikit (hampir kering). Pada saat pergantian air biasanya dilakukan penyortiran dengan memisahkan ikan yang pertumbuhan sangat cepat. Bila setelah pergantian air dilakukan beberapa hari kemudian air kelihatan coklat dan berbau anyir maka perlu dilakukan penambahan dan pengurangan air (sirkulasi air masuk dan keluar).
- Pemberian Pakan
Pemberian pakan harus disesuaikan dengan besar mulut ikan. Pakan yang diberikan adalah pakan dari pabrik. Untuk kegiatan pembesaran ikan maka pemberian pakan awal adalah FF 999 sampai ikan umur 2 minggu kemudian 781-1 sampai umur 2 bulan dan 781-2 sampai umur ikan siap panen yaitu 3 bulan. Perbandingan hasil panen dengan pakan yang diberikan adalah 1 : 1 (konversi pakan 1 kg menghasilkan 1 kg daging ikan). Bahkan ada petani yang konversi pakannya 0,8 : 1 artinya 0,8 kg pakan menghasilkan 1 kg daging ikan. Penekanan biaya pakan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan tambahan berupa usus ayam dan keong mas saat ikan berusia 1 bulan samapai 3 bulan. Pemberian bangkai ayam atau usus ayam harus yang masih segar kemudian direbus lalu diberikan. Sedangkan pemberian pakan keong mas dilakukan dengan cara merebus keong mas didinginkan dan kemudian dicungkil daging keong mas dengan lidi atau paku lalu diberikan pada ikan sesuai dengan kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan pakan lele dalam usaha makro, sebaiknya pakan pellet tersebut harus dibuat sendiri .
Panen
Pemanenan dapat dilakukan dengan cara panen sortir atau dengan panen sekaligus (semua). Panen sortir adalah dengan memilih ikan yang sudah layak konsumsi (dipasarkan) biasanya ukuran 5 sampai 10 ekor per kg.
- Pemberian Pakan
Pemberian pakan harus disesuaikan dengan besar mulut ikan. Pakan yang diberikan adalah pakan dari pabrik. Untuk kegiatan pembesaran ikan maka pemberian pakan awal adalah FF 999 sampai ikan umur 2 minggu kemudian 781-1 sampai umur 2 bulan dan 781-2 sampai umur ikan siap panen yaitu 3 bulan. Perbandingan hasil panen dengan pakan yang diberikan adalah 1 : 1 (konversi pakan 1 kg menghasilkan 1 kg daging ikan). Bahkan ada petani yang konversi pakannya 0,8 : 1 artinya 0,8 kg pakan menghasilkan 1 kg daging ikan. Penekanan biaya pakan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan tambahan berupa usus ayam dan keong mas saat ikan berusia 1 bulan samapai 3 bulan. Pemberian bangkai ayam atau usus ayam harus yang masih segar kemudian direbus lalu diberikan. Sedangkan pemberian pakan keong mas dilakukan dengan cara merebus keong mas didinginkan dan kemudian dicungkil daging keong mas dengan lidi atau paku lalu diberikan pada ikan sesuai dengan kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan pakan lele dalam usaha makro, sebaiknya pakan pellet tersebut harus dibuat sendiri .
Panen
Pemanenan dapat dilakukan dengan cara panen sortir atau dengan panen sekaligus (semua). Panen sortir adalah dengan memilih ikan yang sudah layak konsumsi (dipasarkan) biasanya ukuran 5 sampai 10 ekor per kg.
sumber : cybex.deptan.go.id