Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
Eceng Gondok atau Enceng Gondok adalah salah satu tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia eceng gondok mempunyai nama lain seperti kelipuk (Palembang), ringgak (Lampung), ilung-ilung (Dayak), dan tumpe (Manado).
Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di sungai Amazon, Brazil. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.
Tanaman ini mengandung silikon dioksida, kalsium, magnesium, kalium, natrium, klorida, copper, mangan, zat besi, saponin, karoten, polifenol, dan delphinidin-3diglucoside.
Penggunaan herbal untuk pencegahan dan pengobatan penyakit pada ikan
saat ini sudah banyak yang melakukan, namun masih banyak pembudidaya
ikan yang masih ragu kebenaran akan kemanjuran herbal ini. Untuk itu,
sudah merupakan tugas saya untuk mengungkap semua rahasia alami
berdasarkan fakta ilmiah yang tidak dapat diragukan lagi kebenarannya.
Obat Herbal untuk Kesehatan Ikan air tawar ini sudah melalui hasil
penelitian dari institusi terpercaya di Indonesia. Tugas saya untuk
memaparkan dan menyalurkan informasi hasil penelitian ini, dan kini
tugas anda untuk mengungkapkan kebenaran hasil penelitian ini melalui
budidaya perikanan yang anda tekuni.
Fungsi eceng gondok adalah menjaga kualitas air karena dapat menyerap polutan. Caranya dengan memasukkan tanaman ini pada 20-25% bagian dari kolam. Jika populasi tanaman sudah padat harus segera dikurangi.
++ Fungsi eceng gondok berdasarkan literatur, menyerap senyawa-senyawa organik, terutama amonia dan fosfat. “Eceng gondok bersifat fitoremediasi atau tumbuhan yang menyerap polutan”
Setiap batang eceng gondok sanggup membersihkan air limbah domestik sebanyak 4 liter.
Selain itu, akar tanaman ini juga dapat menghasilkan zat alleopathy yang mengandung zat antibiotoka dan juga mampu membunuh bakteri E. coli.
Eceng gondok juga mampu menjernihkan atau menurunkan kekeruhan suatu perairan hingga 120 mg perliter silika selama 48 jam sehingga cahaya matahari dapat menembus perairan dan dapat meningkatkan produktivitas perairan melalui proses fotosintesis bagi tanaman air lainnya.
Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida, contohnya residu 2.4-D dan paraquat. Akar dari tumbuhan eceng gondok mempunyai sifat biologis sebagai penyaring air yang tercemar oleh berbagai bahan kimia buatan industri.
Eceng gondok sangat peka terhadap keadaan yang unsur haranya didalam air kurang mencukupi, tetapi responnya terhadap kadar unsur hara yang tinggi juga besar. Proses regenerasi yang cepat dan toleransinya terhadap lingkungan yang cukup besar, menyebabkan eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pengolah kualitas pada air kolam.
Gadung (Dioscorea hispida dennst)
Gadung adalah tanaman asli Indonesia. Buahnya dikategorikan sebagai umbi-umbian dan termasuk tanaman "pala kependem" artinya tanaman yang buahnya berada didalam tanah seperti ketela, bengkuang, dan umbi-umbian lain. Gadung dapat digunakan untuk penyembuhan ikan dengan cara mencacah umbi dan daunnya sampai halus lalu dicampur air. Air tersebut digunakan untuk merendam ikan yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila penyebab penyakit bercak merah dengan gejala borok dan kemerahan pada kulit.
Temukan obat herbal lainnya di Artikel Obat Herbal Ikan.
Diskusi Pengobatan Ikan di Facebook : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=629810350409773&set=a.629809820409826.1073741828.206350232755789&type=1&relevant_count=1
Belajar Bersama - Maju Bersama !
www.majubersamaps.com
Sumber : Direktori Herbal Untuk Pengelolaan Kesehatan Ikan Air Tawar, IPB Press
DAPATKAN PROBIOTIK PERIKANAN INOVASI TERKINI
PEMACU PERTUMBUHAN + PENGOLAH KUALITAS AIR + PENGOBATAN IKAN