| 
 Harga TMAO : Call Us 
Cara Pemesanan Barang dapat dilakukan melalui SMS, Email, dan Facebook. 1. Kirim Pesan : Jumlah Barang, Jenis Barang, Wilayah (Kota/Kab.) 2. Tunggu Balasan SMS Informasi Harga dan Biaya Pengiriman 3. Lakukan Pembayaran dan Konfirmasi segera Pembayaran : Jumlah Dana, Bank, Nama Barang, Alamat Lengkap 4. Kami akan segera memproses penerimaan dana dan mengirimkan barang secepatnya 
Melayani Pengiriman Buku Peternakan ke seluruh Nusantara :Pulau    Sumatra Nanggroe Aceh 
Darussalam  NAD Daerah Istimewa Ibu Kota Banda    Aceh Sumatera Utara 
Sumut Medan  Sumatera Barat Sumbar Padang Bengkulu    Bengkulu Riau 
Pekan Baru Kepulauan  Riau Kepri Tanjung Pinang Jambi    Jambi Sumatera 
Selatan Sumsel Palembang  Lampung Bandar Lampung    Kepulauan Bangka 
Belitung Babel Pangkal Pinang  Pulau Jawa DKI Jakarta    Daerah Khusus 
Ibu Kota Jakarta Jakarta Jawa Barat  Jabar Bandung Banten    Serang Jawa
 Tengah Jateng Semarang DI Yogyakarta  Daerah Istimewa    Yogyakarta 
Yogyakarta Jawa Timur Jatim Surabaya Pulau  Kalimantan    Kalimantan 
Barat Kalbar Pontianak Kalimantan Tengah Kalteng     Palangkaraya 
Kalimantan Selatan Kalsel Banjarmasin Kalimantan Timur     Kaltim 
Samarinda Nusa Tenggara Bali Denpasar Nusa Tenggara Barat Mataram     
Nusa Tenggara Timur Kupang Pulau Sulawesi Sulawesi Barat Sulbar   Mamuju
   Sulawesi Utara Sulut Manado Sulawesi Tengah Sulteng Palu   Sulawesi  
 Selatan Sulsel Makasar Sulawesi Tenggara Sultra Kendari   Gorontalo   
Gorontalo Kepulauan Maluku dan Pulau Papua  Maluku Ambon   Maluku Utara 
  Ternate Papua Barat Sorong Papua Daerah Khusus Jayapura   Papua Barat 
  Daerah Khusus Manokwari | 
Tujuan
 beternak adalah mendapatkan sebuah keuntungan. Keuntungan akan 
didapatkan jika ternak yang dipelihara mempunyai produksi dan kualitas 
telur tinggi atau pertambahan bobot badan cepat diikuti FCR  (Feed Convertion Ratio) sesuai standar breeder.
 FCR adalah banyaknya ransum (kg) yang dikonsumsi untuk membentuk 1 kg 
daging atau telur. Sehingga jika ransum yang dikonsumsi tidak 
menghasilkan bobot badan atau telur, keuntungan akan sulit didapatkan. 
Ransum sendiri memegang investasi 70 % dari total biaya pemeliharaan 
ayam. Selain ransum, udara dan air minum juga merupakan kebutuhan ayam 
yang tidak bisa dipisahkan. Ketiganya berperan ibarat bahan bakar untuk 
menggerakkan motor, sehingga tanpa ransum, udara dan air minum maka ayam
 akan mati. Kualitas ransum dan air minum bisa dilihat dari nilai FCR. 
Nilai FCR sesuai standar breeder dapat dicapai dengan menerapkan 
manajemen pemberian ransum dan air minum yang tersistem dengan baik, 
yaitu manajemen yang dilakukan mulai dari alat yang digunakan, 
instalasi, teknik pemberian termasuk bagaimana perawatannya.  
1.  Peralatan yang digunakan
Kualitas
 tempat ransum dan air minum mempengaruhi tingkat konsumsi, oleh karena 
itu  peralatan yang digunakan harus terbuat dari bahan yang tidak 
beracun, warnanya menarik, tahan terhadap panas dan asam, mudah 
dibersihkan dan tidak mudah pecah. Medion sendiri memproduksi tempat 
ransum dan air minum berbagai ukuran yang terbuat dari biji plastik 
murni,  pewarna yang tidak beracun dan tidak mudah pudar, sehingga 
kualitasnya sama dengan tempat makanan yang digunakan manusia. 
  
2.  Instalasi tempat ransum dan air minum  
Instalasi
 tempat ransum dan air minum mempengaruhi tingkat munculnya penyakit dan
 konsumsi. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan torn tempat 
minum yang dipasang tanpa menggunakan pelindung di atasnya (genting) dan
 di setiap sisinya (anyaman bambu, plastik) ditemukan lapisan biofilm atau lumut yang lebih banyak. Biofilm oleh
 bakteri digunakan sebagai tempat berlindung dan berkembangbiak. 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi tempat minum dan 
tempat ransum adalah tinggi pemasangan, jumlah, jarak antar tempat minum
 dan tempat ransum (Gambar 1 dan Gambar 2).  
 Gambar 1. Instalasi tempat minum otomatis/ TMAO
(Sumber : Dok. Medion)
(Sumber : Dok. Medion)
 Gambar 2. Instalasi tempat minum ND (Nipple Drinker 360) dan tempat ransum
(Sumber : Dok. Medion)
(Sumber : Dok. Medion)
3.  Kualitas ransum dan air minum  
Kualitas
 ransum sebelum diberikan harus diketahui secara jelas. Kualitas fisik 
ransum minimal tidak kadaluarsa, tidak apek, tidak berkutu dan tidak 
berjamur. Kerap kali di peternakan layer  mengalami keracunan karena kandungan aflatoxin dalam jagung. Munculnya aflatoxin
   dikarenakan kandungan air dalam jagung yang terlalu tinggi 
(standarnya 12-14%) dan penyimpanan yang tidak bagus. Selain kualitas 
fisik, kualitas kimia juga perlu diketahui, seperti kandungan protein, 
lemak, abu, serat, Ca, P, asam amino dan vitamin (Info Medion, 2010).
Kontrol
 kualitas sebaiknya dilakukan mulai dari penerimaan bahan baku, saat 
pembongkaran, penyimpanan bahan baku, proses pembuatan ransum dan 
penyimpanan ransum. Selain itu perlu menerapkan sistem FIFO (First In First Out), yaitu ransum yang pertama masuk dalam gudang maka digunakan yang pertama. Ransum bentuk pellet lebih tahan lama daripada bentuk mess. Ransum pellet bagus digunakan < 30 hari setelah diproduksi, lebih dari itu cenderung akan mengalami kerusakan (Infovet, 2009).
Ransum
 produksi non pabrik biasanya mempunyai kandungan nutrisi jauh dari 
kebutuhan ayam, tidak seragam secara fisik maupun kimia dan mudah rusak.
 Kondisi tersebut dikarenakan kurangnya fasilitas untuk mengetahui 
kandungan nutrisi bahan baku ransum dan peralatan pembuatan ransum. 
Medion sebagai perusahaan yang mengutamakan kualitas dan pelayanan 
menyediakan jasa analisis kualitas ransum (Medilab) dan formulasi ransum.
Untuk mendukung kualitas ransum yang diproduksi oleh peternak, Medion menciptakan Top Mix yang diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral dan asam amino ayam. Top Mix
 dalam ransum akan meningkatkan efisiensi ransum, mempercepat 
pertumbuhan, meningkatkan dan memperpanjang masa produksi telur serta 
menekan angka kematian.  Kandungan zinc bacitracin dalam Top Mix bekerja selektif menekan pertumbuhan bakteri usus yang menghambat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Kandungan mineral mix  dan vitamin mix dalam Top Mix
 akan mempercepat pertumbuhan tulang dan meningkatkan kualitas kerabang 
telur, sedangkan asam amino akan membantu dalam pertambahan massa daging dan telur.
Kualitas
 air juga mempengaruhi produktifitas ayam. Air yang bagus mempunyai 
ciri-ciri fisik jernih, tidak berwarna dan tidak berbau. Kualitas kimia 
lebih pada kandungan logam berat dan pH, sedangkan kualitas biologik 
pada kandungan bakteri. Medion juga melayani jasa analisis kualitas air 
minum melalui Medilab. Penanganan air bermasalah bisa tepat, jika
 kualitas air sebelumnya  sudah diketahui. Untuk menangani air yang 
terlalu basa atau asam bisa diatasi dengan Medimilk. Air yang bersifat sadah dan pH ekstrim diatasi sekaligus dengan Netrabil. Kandungan bakteri dalam air diambang batas bisa diatasi dengan Antisep, Neo Antisep, Desinsep dan Medisep.
Tabel 1. Kebutuhan tempat ransum dan tempat minum untuk 1000 ekor ayam
(Sumber : Dok. Medion)
4.  Teknik pemberian ransum dan air minum
Teknik
 pemberian yang tepat akan memberikan tingkat efisiensi ransum, yaitu 
ransum habis tanpa ada yang tercecer. Sehingga secara tidak langsung 
biaya ransum dapat ditekan. Strategi yang dilakukan adalah memperhatikan
 waktu, frekuensi, jumlah pemberian, kondisi tempat ransum dan tempat 
minum, serta kondisi lingkungan.  
Secara
 alamiah ayam makan sebelum matahari terbenam dan sebelum matahari 
terbit. Oleh karena itu porsi pemberian ransum hendaknya dilebihkan pada
 waktu tersebut (pagi ± 30–40%,  malam ± 60-70%). Kondisi lingkungan 
yang panas akan mengurangi konsumsi ransum, sehingga pada siang hari 
kegiatan pemberian ransum tidak dilakukan atau dipuasakan.
Frekuensi pemberian ransum sebaiknya ditinggikan terutama pada ayam periode starter
 (8-9  x). Hal ini dikarenakan tembolok ayam belum terlalu besar, 
sehingga belum bisa menampung  ransum dalam jumlah banyak. Selain itu 
peningkatan frekuensi pemberian juga akan merangsang ayam untuk 
mengkonsumsi ransum, kondisi ransum tetap segar dan menghindari ransum  
berjamur.
Jumlah
 ransum yang diberikan disesuaikan dengan umur dan jumlah ayam. Jumlah 
tempat ransum dan kepadatan kandang juga harus diperhitungkan. Tempat 
ransum yang disi terlalu penuh akan menyebabkan ransum tumpah dan resiko
 ransum cepat rusak. Untuk menghindari stres pergantian ransum, adaptasi
 dilakukan minimal 4 hari. Perbandingan ransum lama dengan ransum baru 
berturut-turut 70 % : 30 %, 50 % : 50 %, 30 % : 70 % dan terakhir adalah
 100 % ransum baru.
Untuk meningkatkan imunitas unggas gunakan :
Lingkungan
 adalah faktor dominan yang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan
 ayam, konsumsi ransum dan air minum. Kondisi kandang yang kurang 
pencahayaan, oksigen serta suhu dan kelembaban ekstrim akan menurunkan 
konsumsi ransum. Sehingga manajemen buka tutup tirai, pergantian sekam, 
pengelolaan feses harus dilakukan dengan sistematik dan terencana, 
terutama pada masa brooding.
Manajemen feeding dan watering
 adalah salah satu faktor yang menentukan seberapa besar keuntungan yang
 akan didapatkan peternak. Kualitas ransum nomor 1 tanpa di dukung 
dengan manajemen yang baik, nilainya tidak akan dirasakan oleh ayam. 
Oleh karena itu manajemen  feeding dan watering perlu diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh pemilik dan anak kandang.
Info Medion Edisi April 2011 
 

 
